Bangsa Viking yang merupakan nenek moyang orang di Skandinavia digambarkan sebagai pelaut gagah berani yang hoby bertempur dengan ciri khas baju perang dan topi berbentuk tanduknya, namun dari penelitian para ilmuwan di Denmark menyatakan bahwa 5 Mitos/Myth penggambaran bangsa Viking tidaklah tepat.
ke 5 Mitos tersebut adalah :
1. Bangsa Viking itu jorok dan berantakan.
2. Viking menggunakan helm berbentuk tanduk.
3. Viking sama seperti orang-orang di Skandinavia saat ini
4. Gaya berpakaian bangsa Viking yang diakui dan dikagumi diseluruh dunia dengan memakai pakaian perang terbuat dari bulu binatang.
5. Penampilannya yang khas yang ditandai dengan luka-luka akibat pertempuran.
Myth 1: bangsa Viking digambarkan sebagai bangsa jorok yang jarang mandi, prajurit yang kasar dan buih-buih yang keluar dari mulutnya, budaya modern menggambarkan Viking sebagai bangsa yang jorok.
Kenyataannya: Hal seperti diatas kelihatannya tidak benar.
Beberapa temuan arkeologis telah mengungkapkan bahwa baik itu pinset, sisir, pembersih kuku, pembersih telinga dan tusuk gigi telah ditemukan pada zaman Viking. Ujar Louise Kampae Henriksen, seorang kurator museum kapal viking di Roskilde.
Penemuan ini menunjukkan bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting buat bangsa Viking. Selain itu sebuah sumber dari Inggris di abad pertengahan mendukung teori ini, Dari sejarah perjalanan bangsa ini yang sempat menguasai Inggris, ditahun 1220 beberapa abad setelah bangsa Viking berhasil diusir dari Inggris, John of Wallingford menggambarkan bangsa Viking sebagai bangsa yang rapi dan membuat banyak wanita di Inggris tertarik kepada pria bangsa Viking.
"Mereka menaklukkan, atau berencana untuk menaklukkan, semua kota di negara-negara besar, yang menyebabkan banyak kesulitan bagi warga asli negara tersebut. -- Berdasarkan kebiasaan negara mereka, mereka terbiasa menyisir rambut setiap hari, mandi setiap hari sabtu dan selalu mengganti pakaian mereka, yang membuat mereka jadi terlihat sangat menarik dengan cara ini mereka berhasil untuk membujuk para wanita yang sudah menikah dari golongan bangsawan untuk memberikan anak-anak gadis mereka kepada bangsa Viking atau bahkan pria bangsawan untuk menjadi gundik mereka."
Bangsa Viking juga memiliki janggut yang rapi dan jalinan kepang yang baik, hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya cukup menjadi bersih namun rambut mereka juga ditata dengan tepat.
Dari sumber gambar disamping itu tampak bangsa Viking memiliki jenggot dan rambut yang rapi, para pria memiliki rambut pinggir yang panjang dan rambut belakang yang pendek, Jenggot mereka bisa panjang atau pendek namun selalu rapi.
Myth 2 : Bangsa Viking selalu mengenakan helm berbentuk tanduk.
Jika kita melihat film-film kartun atau bahkan film layar lebar, bangsa viking selalu digambarkan sebagai bangsa barbar yang hoby bertempur dengan mengenakan helm/topi berbentuk dua tanduk melengkung. Namun sebenarnya bangsa Viking tidak mengenakan helm tanduk itu.
Sebenarnya sejak abad ke-19 orang-orang mulai melukis atau menggambarkan bangsa Viking memakai helm bertanduk sebab opera wagner yang merupakan opera terkenal masa itu menggambarkan para penjahat didalam opera tersebut mengenakan helm bertanduk.
Didalam perang jika mereka mengenakan helm bertanduk pastilah sangat tidak praktis dan tidak menguntungkan buat mereka karena pastinya tanduk di helm mereka akan membuat mereka terjerat atau tersangkut sesuatu disaat mereka hendak berperang.
Kenyataannya adalah bangsa Viking menggunakan helm terbuat dari besi dan mereka juga dipersenjatai dengan baik dengan alat-alat yang biasa dipakai dalam pertempuran seperti pedang dan tombak.
Selain itu para peneliti mengungkapkan bahwa senjata merupakan ukuran dari kedudukan sosial seseorang di masyarakat viking, hal ini dapat dilihat dari senjata yang ikut dikuburkan bersama mayat mereka, Kapak kecil dan pisau adalah alat yang umum buat semua orang, namun hanya tombak dan pedang yang dapat dikubur oleh golongan elit.
"anda haruslah seseorang yang berasal dari golongan yang memiliki strata tinggi di masyarakat agar dapat dikuburkan bersama pedangnya" ujar seorang ahli senjata Viking, Peter Pentz yang bekerja sebagai kurator di museum nasional Denmark.
3. Myth 3 :Bangsa Viking dianggap memiliki perawakan dan hal lainnya yang mirip dengan orang-orang Skandinavia saat ini
Hal ini benar untuk beberapa hal namun ada beberapa hal yang tidak sama dan harus dikaji.
Anatomi bangsa Viking mirip dengan bangsa Eropa barat saat ini, kecuali bangsa Denmark kuno dimana ukuran rata-rata mereka lebih pendek 8-10cm dari bangsa Eropa saat ini.
Sementara itu Louise Kampae Henrikson meyakini bahwa bentuk tubuh kekar dari bangsa Viking akibat kerja keras mereka setiap hari sebagai petani, Dan juga mereka bentuk tubuhnya lebih kekar daripada orang-orang Skandinavia saat ini karena kerja keras mereka. Selain itu Louise meyakini bahwa Ostheoarthritis dan masalah pada gigi adalah hal yang umum dijumpai pada mereka.
Selain itu bukti pada tengkorak bangsa Viking menunjukkan perbedaan antara mereka dengan keturunan Viking saat ini. tengkorak pria dan wanita bangsa Viking dimasa lampau susah dibedakan karena wanita bangsa Viking masa lampau wajahnya cenderung maskulin.
"sebenarnya lebih sulit untuk membedakan antara para pria dan wanita Viking, dimana tengkorak pria yang sedikit lebih feminim dan tengkorak wanita yang agak maskulin, daripada apa yang kita lihat dari keturunan viking saat ini" ujar Harvig. "Namun hal ini bukan ukuran untuk semua kerangka dari bangsa Viking, namun secara umum sulit untuk membedakannya untuk menentukan jenis kelamin dari kerangka Viking" tambah Harvig.
Harvig menjelaskan bahwa rahang dan alis mata wanita Viking cenderung menonjol sedangkan untuk lelaki malah kebalikannya dimana terlihat lebih feminim, yang membuat arkeolog sering terkecoh dalam mengindentifikasi kerangka Viking, dan hal ini yang masih belum dapat mereka jelaskan dan harus kaji lebih dalam.
Namun ada juga persamaan dengan keturunan bangsa Viking saat ini dimana kulit mereka sama dengan kulit orang-orang yang mendiami Skandinavia saat ini.
Penelitian Genetic Denmark menunjukkan bahwa pada masa itu juga ada perpaduan antara orang-orang berambut hitam, merah, ataupun blonde, sama seperti masa kini.
Walaupun begitu bangsa Viking di bagian utara Skandinavia, didaerah Stockholm,Swedia lebih pirang, sementara barat Skandinavia, seperti di Denmark rambut mereka berwarna merah.
Namun Harvig menjelaskan bahwa tidak semua orang dalam kebudayaan Viking adalah keturunan Skandinavia, telah terjadi perpaduan kultur karena banyak bangsa yang datang pada masa itu.
Namun ada hal yang menjadi perdebatan dan misteri terkait dengan sejarah Irlandia dimana bangsa Viking Norwegia dan Denmark digambarkan sebagai orang "Berkulit Gelap" dan "Rambut Pirang yang Indah" dalam kontemporer Irlandia, "Dubgaill" dan "Finngaill".
Menurut Peter Pentz, kurator museum nasional Denmark, terdapat perdebatan dikalangan ilmuwan mengenai makna yang tepat dari kata-kata tersebut
Para sejarawan menafsirkan secara tradisional makan "Kulit gelap" dan "rambut pirang yang indah" sebagai orang Denmark dan Norwegia, namun penafsiran tersebut baru-baru ini ditentang oleh seorang peneliti bernama David N Dumville dimana ia mengatakan bahwa Dubgaill adalah istilah orang-orang Viking yang telah lama mendiami Irlandia dalam kurun waktu yang lama sedangkan Finngaill adalah istilah untuk kelompok saingan baru dari grup bangsa Viking yang baru tiba di Irlandia.
4. Myth 4 : Gaya berpakaian bangsa Viking.
Raja Anglo-English, Raja Cnut yang agung digambarkan pada sebuah lukisan inggris pada tahun 1030an sebagai seorang pria yang berpakaian elegan dengan sepatu runcing lurus, kaos kaki berpita, celana dengan tunik selutut serta mengenakan jubah yang tersandang disalah satu bahu.
Para ilmuwan mengetahui bahwa Viking menghargai warna dan pola serta mode gaya berpakaian yang berubah dari waktu ke waktu. Namun persis seperti apakah pakaian Viking masih misteri.
Para wanita Viking biasanya mengenakan gaun panjang atau rok hingga ke kaki. Arkeolog telah menemukan beberapa sabuk gesper di kuburan wanita bangsa Viking yang terletak di bahu wanita tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa para wanita tersebut mengenakan gaun
Sedangkan kaum pria mengenakan bahan pakaian yang sama dengan wanita, seperti keturunan mereka masa kini, mereka mengenakan celana panjang dan biasanya dijahit dengan gaya pantalon, namun celana ini panjangnya hanya hingga lutut pria.
5. Myth 5 : Penampilan khas bangsa Viking berupa luka ditubuh.
Bangsa Viking yang kekar merupakan para petani dan kadang-kadang mereka berada di medan pertempuran.
Para ilmuwan tidak dapat menyimpulkan berapa banyak dari tampilan fisik yang ditandai oleh luka ataupun parut akibat pertempuran, karena luka dangkal ataupun hilangnya bola mata tidak dapat dideteksi oleh forensik.
"Namun dalam kerangka lelaki Viking kami menemukan sebuah luka dalam pada pinggang akibat pedang pada orang yang selamat dari peristiwa itu" ujar Harvig, "Tapi itu tidak berarti semua Viking memiliki luka atau parut namun hal tersebut tidak jarang juga" tambah Harvig.
Harvig menambahkan tidak tertutup kemungkinan para Viking hidup dengan bekas luka yang mengerikan karena mereka tidak memiliki metode yang baik dalam menangani luka dan cedera seperti yang kita lakukan saat ini.
Jadi mungkin gambaran dari rata-rata viking diatas seperti gambar yang ada diatas hanya perlu ditambahi atau dibumbui satu atau dua bekas luka yang membawa kita cukup dekat dengan gambaran dari apa benar-benar tampak sebagai Viking.
sumber : http://videnskab.dk/sporg-videnskaben/hvordan-sa-vikingerne-egentlig-ud
0 comments:
Post a Comment